Selasa, 29 Januari 2013

H Andi Alif Kaharuddin, Pendiri Kampus Mi'raj Motivator Spiritual


 
YUERAN/FAJAR
H. Andi Alif Kaharuddin

 TAK pernah terbayang sebelumnya oleh H Andi Alif Kaharuddin bahwa perjalanan hidupnya banyak bersentuhan dengan memotivasi sesama  umat Muslim, khususnya bagi mereka yang hidup dalam kondisi terpuruk.

Sebelumnya, pria kelahiran Palangkaraya, 7 Januari 1975 ini berprofesi sebagai auditor keuangan di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Jakarta yang sehari-harinya lebih banyak bertugas di kantor. Namun, pada tahun 1998, seorang rekan menawarkannya bergabung di  Multi Level Marketing (MLM) berbasis syariah, AHAD-Net International.




"Awal bergabung di AHAD-Net selama hampir tiga tahun, saya masih nyambi dengan pekerjaan utama. Tapi di tahun ketiga, perlahan-lahan mulai banyak umat yang berkonsultasi berbagai masalah kehidupan kepada saya," lugasnya mengenang ketika ditemui beberapa waktu lalu di Kantor AHAD-Net, Jalan Perintis Kemerdekaan KM 8 Makassar.

Nah, ketika itu masih jarang motivator berbasis syariah Islam. Hal itulah yang membuat semangat suami Hj Andi Sengngeng ini terpicu membantu umat memecahkan berbagai problema kehidupan. "Di tahun 2000 saya memutuskan menjadi motivator berbasis syariah Islam secara total. Kebetulan masa kerja saya juga di DJBC telah selesai," paparnya.

Bagi Alif Kaharuddin, membantu memecahkan masalah umat melalui pendekatan Alquran dan hadits merupakan rasa bahagia yang tak terhingga. Maka tercetuslah ide membangun Kampus Mi’raj pada Oktober 2000 silam. Mi’raj yang artinya mengangkat dalam bahasa Arab bukanlah sebuah kampus seperti kebanyakan.

Istilah kampus dalam hal ini hanyalah simbol. Sebab ruang belajar “di kampus” ini bisa dilakukan di mana saja dan tidak ada batasan usia untuk bergabung.

"Tujuannya untuk mengangkat kualitas diri setiap muslim termasuk peningkatan taraf ekonomi mereka. Sebab di kampus ini mengajarkan setiap orang untuk menjadi seorang yang optimis di berbagai bidang kehidupan," tambah ayah tiga anak ini.

Selama lebih sepuluh tahun, sekira 2.000 umat muslim dari berbagai wilayah di Tanah Air  telah dibantunya melalui motivasi spiritual.  Kehidupan mereka umumnya membaik terutama pada perubahan perilaku yang lebih islami.

"Misalnya ada guru mengaji yang bersuami tukang becak dan pemabuk. Setelah ditatar di Kampus Mi’raj,   Alhamdulillah kehidupannya lurus kembali," ungkapnya penuh syukur. (yan/aci)


Minggu, 15 April 2012 | 20:32:15 WITA | 147 HITS

Sumber Fajar Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar